JAKARTA - Imam Besar
Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab angkat suara terkait
adanya informasi yang menyebut teroris bakal menyusup dalam gerakan Aksi
Bela Islam Jilid II yang digelar hari ini (4/11).
Menurutnya gerakan yang menuntut Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diadili itu murni aspirasi umat Islam
dan tidak ada kaitannya dengan terorisme seperti yang informasi yang
beredar.
Rizieq juga mengomentari pernyataan
pengamat terorisme Sidney Jones yang menyebutkan aksi 4 November akan
ditunggangi kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Pentolan FPI itu justru menjamin tuduhan Sidney hanya untuk mendiskreditkan para pendemo.
"Wartawan saya mau kasih tahu.
Dikit-dikit mengatakan ini aksi teroris. Itu omong kosong. Sidney Jones
itu penipu. Sidney Jones itu pembohong. Sidney Jones itu pengadu domba
antar-bangsa Indonesia," kata Rizieq di gedung sementara Bareskrim
Polri, kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat,
Kamis (3/11) malam.
Menurutnya, aksi demo itu dipicu
ketidakadilan bagi umat Islam yang merasa telah dihina ileh Ahok. Ahok,
kata Rizieq, seolah kebal hukum lantaran proses hukumnya terkesan
digantung.
Rizieq pun menegaskan aksi itu bukan untuk
menyuarakan intoleransi ataupun perbedaan suku, agama, ras dan
antar-golongan (SARA). Justru, katanya, aksi itu untuk menegakkan hukum
di Indonesia.
"Ini bukan aksi teroris, ini bukan aksi
intoleransi, ini bukan aksi SARA. Tapi ini murni aksi anti-penistaan
agama dan merupakan aksi penegakan hukum. Karena Indonesia adalah negara
hukum,"tegas dia.
Karenanya Rizieq meminta Sidney Jones
tidak asal tuduh. Rizieq meminta pengamat dari International Crisis
Group (ICG) itu berhenti mengaitkan demo 4 November dengan gerakan
terorisme tanpa bukti kuat.
“Jangan sembarangan bicara. Sekali lagi
mereka sembarang bicara, kami akan perkarakan ke polisi. Jangan
sembarang bicara. Ini adalah gerakan kebangsaan, gerakan untuk bela
agama dan bela Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, Sidney Jones mengungkapkan bahwa teroris akan menyusupi demo 4 November guna melancarkan serangan teror.
Penilaian Sidney juga dilatarbelakangi dengan sumber dana yang digunakan dalam memobilisasi massa mencapai 100 ribu orang itu.
Dia mempertanyakan asal dana dalam aksi
itu. "Siapa yang mendanai demo ini? Siapa di belakang demo ini? Karena
mendatangkan orang dari luar Jakarta, untuk transportasi butuh biaya
mahal," jelasnya dalam konferensi pers yang diinisiasi Wahid Institute,
Selasa (1/11).(mg4/jpnn
0 komentar:
Posting Komentar